PANGANDARAN, Kalau kopi terbuat dari biji kopi sudah biasa. Tetapi bagaimana jika kopi dari biji mangrove. ltulah sekarang yang sedang dikembangkan oleh Taruna-taruni Politeknik Kelautan dan

Perikanan Pangandaran, Mereka menyulap biji Manggove yang selama ini terbuang sia-sia disulap menjadi kopi manggrove atau Coffe grovee.

Dilihat dari warnanya kopi mangrove bukan berwarana hitam, tetapi agak kecoklat-coklatan. Sedangkan rasanya juga sédikit asam seperti kopi arabika.

Askia, salah seorang Taruni mengatakan bahwa cara mengolah kopi manggrove ini prosesnya sama dengan proses pembauatan kopi. Dikeringkan atau di open lalu digiling hingga bubuk.

“Kopi mangrove juga Iebih enak kalau dicampur dengan susu kental,” ujar Askia saat mengikuti Festival Kewirausahaan di Gedung Politeknik Kelauta dan Perikanan Pangandaran 4 November 2019 lalu.

Mengenai bahan baku, Askia menyebut tidak kesulitan karena bisa didapat dari hutan manggrove di Bojong Salawe Parigi.

Ketua DPRD Kab Pangandaran mengapresiasi kewirausahaan yang digelar oleh Poltektik Kelautan dan Perikanan Pangandaran. lni potensi yang perlu disuport oleh Pemkab Pangandaran.

“Kalau hasil produkslnya sih sudah bagus, apalagi kalau sudah ada IPRT-nya dan uJI lab-nya. Kemasan Juga sudah bagus. saya klra kaum mllineal pasti suka, apalagl Itu terbuat dari mangrove,” .
Ketua DPRD juga menambahkan Taruna-taruni di sini harus didorong untuk berinovasi, sehingga tahun depan bisa mendapatkan inovasi-inovasi baru. ”Dan saya harapkan inovasi ini bisa diterapkan kepada para pelaku UMKM di Pangandaran,” ujarnya.

Bahkan katanya, bisa juga dikerjasama dengan Politeknik agar para pélaku UMKM di Pangandaran bisa melakukan sharing. “Atau bisa juga produknya diambil oleh kita,”.

Selain itu pemasarannya pun bisa juga dikerjasamakan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). (Agus Kusnadi/KP)